" MALANG "

maafkan aku !
jika yang keluar dari mulut berbusaku
hanyalah cerita tentang kepedihan anak-anakmu
sebenarnya ingin aku bungkam ...
- tapi dengan apa lagi kuketuk sisi manusiamu ? -
bahkan tajamnya badik, mandau, clurit ataupun panas bara dendam
tak mampu memberi bekas di pintumu.

aku tahu engkau enggan menatap wajah-wajah mereka yang dihiasi kemelaratan
aku tahu engkau segan membaui aroma keringat yang membasahi tubuh mereka
aku tahu engkau keberatan menyaksikan kumuhnya rumah-rumah tempat mereka menjalani kehidupan
(lalu mengapa tak kau sapa derita hati mereka, mengapa tak kau elus erangan jiwa mereka, mengapa tak kau tawarkan pahit perjalanan mereka ... aku tahu kau mampu -bahkan lebih dari mampu)

kalau engkau ingin mungkir dan mengarahkan telunjuk lekat ke arahku sambil bertanya," mengapa kau usil mengurusi orang lain, mengapa kau tak diam saja, apa engkau rasa tak memiliki derita sendiri"

ketahuilah ...
merekalah yang menemani kesepianku
merekalah yang mengajariku
bersama merekalah aku bisa belajar menangis
ketahuilah ...
lelah aku melumphkan jemari
letih aku keringkan tintaku
jenuh aku mengendapkan pena dari sekedar menarikan nasib mereka

dan diamku ... makin merenggutku dari kebebasan

kalau hanya ketimpangan yang kau lihat disini
, maaf !
(aku masih sungkan mengadu padaNya)
(26.03.99)